Mahasiswa Prodi PAI Raih Gelar Wisudawan Tahfidz Terbaik, Ini Sosoknya
Khanifatuz Zahro, Wisudawan Tahfidz terbaik pada wisuda Sarjana S-1 ke XLVII, Pacasarjana S-2 ke XXX, dan S-3 Ke-XV Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember tanggal 21 Juli 2022. Kegiatan wisuda diselenggarakan di Gedung Kuliah Terpadu UIN KHAS Jember dan diiukuti oleh 301 wisudawan baik dari jenjang pendidikan Sarjana s-1, Pascasarjana S-2 dan S3.
Perempuan yang lahir di Banyuwangi pada 28 oktober 1997 ini merupakan salah satu wisudawati dari Program Studi Pendidikan Agama Islam pada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN KHAS Jember. Khanifatuz zahro ditetapkan sebagai wisudawan tahfidz terbaik pada momen wisuda tersebut dan diberikan penghargaan berupa beasiswa.
Perjuangan menjadi seorang penghafal Al-Qur’an sekaligus sarjana tentu bukan hal yang mudah. Bagi zahro menghafal Al-Qur’an adalah anugerah dari Allah yang harus dipertahankan. Zahro menceritakan perjuangan dalam perjalanan kuliahnya bersama Al-Qur’an, bahkan ia rela pulang pergi ke kampus menggunakan angkot.
“Dulu saya berharap ketika masuk kampus saya akan mendapatkan beasiswa dari 30 juz hafalan saya. Namun takdir berkata lain yang seolah-olah mengingatkan saya bahwa jangan gadaikan hafalan Al-Qur'an dengan dunia walapun toh itu untuk menuntut ilmu. Karena satu huruf Al-Qur'an yang telah dihafalkan lebih berharga dari dunia dan seisinya. Iya, di awal kuliah saya tidak menggunakan beasiswa hafalan Al-Qur'an 30 juz yang saya miliki. Saya juga tidak mengambil beasiswa bidikmisi atau PBC karena saya tahu untuk mengambil beasiswa itu saya harus menyerahkan surat keterangan tidak mampu. Saya hanya berpikir wong saya punya Al-Qur'an, ya berarti saya kaya kan, masa harus menyertakan surat keterangan tidak mampu untuk dapat beasiswa." Tuturnya
Zahro menyampaikan bahwa banyak kenangan bersama Al-Qur'an ketika di kampus. Ia sering menghabiskan waktu di masjid kampus untuk muroja’ah di sela-sela pergantian jam mata kuliah. Selain Kuliah, Zahro mengabdi sebagai pengajar Al-Qur'an dan Diniyyah di Pondok Pesantren Shofa Marwa di Arjasa. Kuliah dan mengajar tentu saja akan semakin mengasah prestasinya dala bidang Al-Qur’an. Hal ini terbukti bahwa ia pernah menjadi wakil ICIS untuk lomba Musabaqoh Hifdzi Al-Qur'an yang diselenggarakan oleh RRI Jember cabang 20 juz tahun 2018, serta pernah menerima beasiswa DIPA Tahfidz.
“Pesan singkat untuk mahasiswa yang lain yang sedang menghafal Al-Qur'an atau yang sudah selesai dengan hafalannya, jangan pernah lupa untuk muroja'ah Al Qur'an yang sudah dihafalkan meskipun kita sibuk kuliah, sibuk nugas, sibuk membaca buku, berikan porsi yang lebih besar untuk Al Qur'an, maka Al Qur'an akan memberikan timbal balik yang besar pula kepada kita. Karena orang yang pintar akan kalah dengan orang yang rajin (istiqomah). Sementara itu orang yang rajin akan kalah dengan orang yang beruntung, yang mana keberuntungan itu dapat dicapai ketika seseorang mendapat porsi istimewa di hadapan Allah. Dan bisa saja hal itu dikarenakan keberkahan dari tirakat dari orang tua, guru, atau mungkin dari diri sendiri.” Tambahnya.
Program studi PAI berharap, khanifatuz zahro dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi mahasiswa PAI yang lain untuk bersungguh-sungguh dan berjuang dengan tulus dalam menghafal Al-Qur’an dan menuntut ilmu di Perguruan Tinggi. (Mudrikah)