Seminar Nasional: Pendidikan Islam dengan Pendekatan Multidisipliner Membuka Wawasan Baru
Jember, 21 Juni 2023 – Ruang rapat Gedung FTIK lantai 2 menjadi saksi atas kegiatan Seminar Nasional yang diadakan oleh Program Studi Pendidikan Agama Islam FTIK UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember. Dengan tema "Pendidikan Islam dengan Pendekatan Multidisipliner", seminar ini bertujuan untuk membuka wawasan baru tentang pendidikan Islam yang berintegrasi dengan disiplin ilmu lainnya. Acara ini berlangsung dari pukul 07.30 hingga 12.00 dan dihadiri oleh peserta secara luring dan daring melalui Zoom Meeting.
Sebagai narasumber, seminar ini menghadirkan Dr. Muqowim, M.Ag, seorang dosen dari FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang juga pelatih dalam Pendidikan Nilai-nilai Hidup (Living Values Education/LVE). Dalam pembahasannya, Dr. Muqowim menyampaikan pesan penting kepada para peserta bahwa manusia membutuhkan "Time to pause" (waktu untuk berhenti sejenak), "Time to reflect" (waktu untuk merenung), dan "Time to engage" (waktu untuk terlibat).
Beliau juga menekankan bahwa manusia adalah makhluk multidimensi, oleh karena itu cara pandang terhadap manusia juga harus memiliki sudut pandang yang beragam. Pembelajaran yang diferensiasi melihat setiap peserta didik sebagai makhluk yang unik, sehingga mereka tidak dapat dinilai hanya dari satu aspek saja. Dr. Muqowim juga mengungkapkan bahwa Indonesia membutuhkan pendidikan yang memerdekakan. Aplikasi dari kegiatan Project-Based Learning dalam Kurikulum Merdeka sebenarnya bertujuan untuk mengatasi masalah sehari-hari yang dihadapi oleh peserta didik.
Konsep "Pendidikan Islam dengan Pendekatan Multidisipliner" yang dibahas dalam seminar ini mengemukakan beberapa poin penting. Pertama, pendidikan dipandang sebagai sebuah ilmu yang berkembang secara dinamis dan kontekstual. Konsep tentang manusia yang ideal selalu baru seiring dengan kondisi ruang dan waktu di mana proses pendidikan berlangsung. Kedua, pendidikan sebagai sebuah sistem yang melibatkan banyak aspek baik secara internal maupun eksternal. Praktik pendidikan juga melibatkan disiplin ilmu lain yang relevan seperti sejarah, filsafat, psikologi, antropologi, sosiologi, manajemen, dan sains-teknologi.
Selanjutnya, pandangan Islam tentang pendidikan sudah ideal secara normatif, namun praktik pendidikan sangat ditentukan oleh kualitas, kapasitas, dan kompetensi pelaku (umat Islam) itu sendiri. Praktisi pendidikan perlu menyadari pentingnya meningkatkan kualitas diri secara terus-menerus, terutama dalam memahami perspektif yang diperlukan untuk mengimplementasikan pendidikan secara ideal. Lebih lanjut, LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan) sebagai institusi yang menyiapkan SDM (Sumber Daya Manusia) di bidang pendidikan perlu memberikan perspektif yang komprehensif terkait konsep dan praktik pendidikan.
Kegiatan seminar ini dimulai dengan Pembacaan ayat suci al-Qur’an, kemudian menyanyikan lagu Indonesia Raya, sambutan pembukaan, kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh narasumber, Dr. Muqowim. Diskusi yang hidup dan penuh ide cemerlang diwarnai oleh kehadiran tujuh peserta yang hadir secara luring dan daring. Momen tersebut menjadi ajang bertukar pikiran dan pemikiran yang kreatif tentang pendidikan Islam dengan pendekatan multidisipliner. Acara kemudian ditutup dengan penyerahan cinderamata kepada narasumber dan sesi foto bersama sebagai kenang-kenangan atas momen berharga ini.
Seminar Nasional dengan tema "Pendidikan Islam dengan Pendekatan Multidisipliner" telah memberikan pemahaman baru dan wawasan yang mendalam tentang pentingnya mengintegrasikan disiplin ilmu lain dalam pendidikan Islam. Diharapkan seminar ini akan mendorong terciptanya pendidikan yang lebih holistik, kontekstual, dan memberdayakan peserta didik untuk menghadapi tantangan masa depan. (Tim Web)